Liga Indonesia kembali tercoreng, setelah adanya laporan klub liga 2 Perserang Kabupaten Serang terkait dugaan adanya Match Fixing yang dilakukan oleh 5 pemain serta seorang pelatihnya. Sontak hal ini membuat sejumlah warga mempertanyakan keberadaan Satgas Anti Mafia Bola yang selalu ada sisi lapangan, kehadiran mereka dinilai tak mampu mencegah adanya pengaturan skor di Liga 2.
Kabar lebih mengejutkan justru terdengar dari Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Hendro Pandowo, dirinya yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Satgas Anti Mafia Bola mengaku jika Satgas tersebut sudah bubar sejak Agusts 2020. Lalu siapa sebenarnya yang sejak awal liga berdiri di pinggir lapangan memakai rompi Satgas Anti Mafia Bola?